Selasa, 31 Mei 2011

Sifat Beton dan Perkuatan Baja

Seorang desainer perlu untuk mempunyai pengetahuan tentang sifat-sifat beton, perkuatan baja dan baja pratekan. Sedikit summary dari Structural Engineering Handbook ini semoga bermanfaat.

A. Sifat-sifat beton
Kemungkinan untuk dikerjakan akan mudah dimana komposisi dapat dicampur dan menghasilkan campuran yang dikerjakan, diangkut dan ditempatkan dengan kehilangan homoginetas yang sedikit. Akan tetapi sayang, work ability (kemampuan dikerjakan) tidak dapat diukur dengan teratur. Para insinyur mencoba untuk menghitung konsistensi dari beton dengan test slump.

Slump test berguna untuk mengetahui variasi dari ketidakseragaman campuran beton. Pada slump test,sebuah cetakan yang dibentuk sebagai sebuah cone (kerucut), dengan tinggi 12 in, (305mm) dengan diameter 203 mm di bawah dan 102 mm diameter bagian bawah, di isi dengan beton (ASTM Spesification C143). Secara serta merta setelah pengisian, cetakan tersebut dipindah dan perubahan tinggi dari spesimen beton diukur. Perubahan ketinggian dari spesimen diambil sebagai slump saat tes dikerjakan sesuai dengan spesifikasi ASTM.

Proporsi yang bagus untuk beton yang dapat dikerjakan dipersiapkan dengan perlahan dan cermat,menahan bentuk aslinya. Campuran yang buruk dapat runtuh, tersegregasi dan runtuh sebagian. Nilai slump dapat naik dengan menambah air, menaikkan presentasi semen atau agregat, naiknya suhu udara atau dengan menambah admixtur yang mengurangi kebutuhan akan air. Meskipun, perubahan-perubahan tersebut dapat saja secara buruk mempengaruhi sifat-sifat lain pada beton ini. Secara umum, spesifikasi slump adalah konsistensi dengan sedikitnya jumlah air dan semen dalam campuran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar