Minggu, 01 Juli 2012

Keajaiban Ritual Cium Tangan

Kemaren (1 Juli 2012) ketika saya sedang silaturrahim dan bercengkerama dengan teman-teman dari jamaah huffadz. Ngobrol ngalor dan ngidul, sampailah obrolan pada sebuah topik mengenai kekuatan sebuah ritual yang lazim kita temui dalam kehidupan keseharian, yaitu ritual cium tangan. Ritual ini kental sekali dengan dunia pesantren, dimana para santri sering mencium tangan sang kiyai atau ustadz, ataupun di kehidupan sehari-hari antara anak dan orang tua.

Mencium tangan adalah ritual yang melambangkan penghormatan kepada yang lebih tua atau kepada orang yang disegani. Lain halnya dengan budaya barat, mencium tangan biasa dilakukan seorang pria kepada wanita sebagai wujud kekaguman pada kecantikan fisik atau juga penghormatan kepada seorang wanita yang disegani. Di lingkungan pesantren kebiasaan ini merupakan kebiasaan yang menurut para santri, suu'ul adab atau kurang tatakrama kalau bersalaman tanpa mencium tangan kepada kiyainya. Juga merupakan penghormatan si santri kepada ilmu kiyainya. Bahkan ada juga yang ekstrim mencium sampai dihayatibeberapa menit sebagai wujud kecintaannya kepada sang kiyai.

Ada beberapa pendapat yang menganggap ritual mencium tangan kepada kiyai merupakan hal yang berlebihan, mengkultuskan, tidak ada dasarnya dsb. Tapi menurut saya kalau boleh saya berpendapat dalam blog saya sendiri ini (hehe ya bolehlah), itu hal yang baik dan tidak masalah. kenapa?
1. Mencium tangan sebagai wujud penghormatan dan kerukunan, nggak mungkin mencium tangan atau dicium tangannya sambil marah-marah..
2. Mencium tangan memunculkan aliran kasih sayang yang luar biasa antara keduanya. Kalau tidak percaya, coba saja kepada orang yang lebih tua, yang mungkin kita pernah ada salah, kemudian ciumlah tangannya, minta lah maaf, tidak mungkin kemarahan akan berlanjut.
3. dan masih banyak lagi

yang jelas, aliran kasih sayang akan terasa ketika kita mencium orang yang kita hormati, cobalah, dan rasakan.. Biasakan cium tangan guru kita, kiyai kita, ayah, ibu, kakak, dan mertua kita. coba saja.
Mungkin ada menantu yang sedang  tidak rukun dengan mertua, ada murid yang tidak rukun dengan guru, ada anak yang sedang marahan dengan ayah ibu cobalah, cium tangan mereka, dan rasakan aliran perdamaian dan kasih sayang itu.


Jogjakarta, 2 Juli 2012, Ruang Perpustakaan MTS UGM

Selasa, 31 Januari 2012

Pesan Abah kepada Buah Hatinya

Adik, maafin abah ya, abah pernah  janji untuk mengabadikan setiap momen pertumbuhanmu dengan tulisan, namun abah belum bisa istiqomah. Tak terasa sudah hampir tiga bulan engkau menemani abah sama umi. Sampai ketika abah harus tidur tidak bersama kalian, abah akan mencari suara teriakanmu yang menentramkan hati. Adik, taukah engkau, di luar sana, di sekeliling kita, banyak sekali yang memimpikan memiliki buah hati seperti abah memilikimu. Itulah yang membuat abah untuk selalu sayang kepadamu dan bersyukur memilikimu. Ketika saatnya nanti, abah ingin sekali bangun pagi, kemudian sholat malam bersama dengan kalian. Berjalan ke Mushola untuk sholat subuh bersama, kemudian pulang dari Mushola berjalan dan bercanda, sambil menggendongmu, serta menuntun mu melafadzakan ayat-ayat Allah. Semoga saat-saat itu tidak akan lama lagi.

Adik, engkau adalah amanah buat abah dan ummi, sepenuhnya engkau bukan milik abah. Sehingga abah minta maaf jika sekiranya nanti kadang abah akan menegur adik ketika adik berbuat yang tidak sesuai dengan keinginan sang pemilik adik sejati. Yaitu Allah SWT. Bahkan mungkin abah akan memaksakan sesuatu yang menurut adik ini dan itu tidak adil, tapi percayalah karena rasa sayang Nya lah, kita harus demikian. Jika tiba saatnya nanti adik harus terganggu waktu bermainnya karena adik harus sholat, harus mengaji, harus bangun dari tidur. Jika tiba saatnya nanti adik akan sadar bahwa ternyata itu semua adalah yang terbaik dariTuhan untuk hambany.


Suatu saat nanti ketika adik sudah bisa membaca dan kebetulan menemukan artikel ini, maka abah ingin berwasiat kepada adik. Anakku Aliya yang sangat kusayangi. Jadilah engkau pribadi yang berguna untuk ummat. Ingatlah hidup ini hanya sementara dan akan bernilai ketika kita sendiri memberi nilai pada keidupan kita.

Abah ingin adik akrab dengan Alquran, dengan setiap kata dan ayat-ayatnya, dengan setiap surat dan posisi nya, setiap sudut-sudut nya, setiap juz dan pelajari tafsirnya. Karena denan merenungi Alquran kita itdak akan salah jalan. Kitab  yang tidak akan pernah salah, karena turun dari Yang Maha Benar.

Hiasi hidupmu dengan sholat berjamaah, sholat dhuha, Tahajjud, Sedekah dan TIlawah Alquran, agar hidup lebih bermakana.
Suatu saat nanti engkau akan merasakan pahitnya hidup, keniscayaan perjuangan hidup, namun yakinlah bahwa engkau pasti bisa melewatinya, dengan bantuan ALlah tentunya. Tetap lah di JalannNYa, apapun yang terjadi. Karena Dia akan selalu menyayangimu, ketika engkau selalu MencintaiNya.

Adik,
Abah dan Umi sayang Kamu


Slatiga, 1 Februari 2012