Selasa, 31 Mei 2011

Renungan 25

Hari itu, 22 Mei 1986, seorang anak telah lahir bertepatan dengan bulan penuh rahmat dan ampunan. Dua puluh lima tahun yang lalu, anak itu lahir dan menghembuskan nafasnya untuk pertama kalinya di alam yang disebut dunia.

Kini, 22 Mei 2011, anak itu telah tumbuh menjadi pria yang besar dan kuat (kalau nyebut ganteng diteriakin narsis, meskipun pengin).

Sekarang, dia telah mencoba meneguhkan kembali langkahnya, mencari jati diri yang terus di cari meskipun tak pernah hilang. Lebih tepatnya bukan mencari, karena diri inilah yang menentukan what would we want to be.

Di tahun yang ke duapuluh lima ini, tentu saja banyak ingin yang belum terpenuhi, banyak mimpi yang belum menjadi nyata, banyak azzam yang menunggu untuk di wujudkan. Tahukah kawan, bahwa saat usianya genap dua puluh lima tahun tempoh hari, dia serasa menjadi pribadi yang sempurna di antara orang-orang yang disayangi dan menyayanginya. Hidupnya yang baginya hanya sekali, takkan dia sia-siakan untuk mencari sesuatu yang semu. Takkan terbuang detik ini hanya untuk fatamorgana. Dengan belaian sayang dari istrinya, dai mampu melihat dunia ini dari sisi pandang yang jauh berbeda.

Seperti dalam cerita pelem india, dia berjanji dalam dirinya sendiri, bahawa dia harus bahagia, keluarganya harus mmpu merasakan sisi kebahagiaan sesuai dengan apa yang dipandangnya saat ini.

Bahagia yang hadir karena kesederhanaan, bahagia yang hadir penuh dengan cahaya cinta ilmu dan cita.

hidup ini panjang kawan, tapi kau tak perlu menunda kebahagiaan menghampiri dirimu. Ingatlah bahwa materi bukan segalanya, kebahagiaan ada di hati...


loh-loh..kok jadi ngelantur gini..

ya Whatever lah,
di tahun ke 25 ini, aku hanya ingin bahagia, dibahagiakan dan membahagiakan....semuanya
hanya ingin disayang dan menyayangi semuanya
hanya ingin cinta dan mencintai semuanya...


Thanks for my beautiful wife...
thanks to allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar