Rabu, 16 Januari 2013

Rumah Quran Multazam, Banjarnegara

Inspirasi Indah

Suara alarm dari telpon selulerku membangunkanku, terlihat di sana waktu menunjukkan pukul 02.30 dini hari. Sengaja aku men-setting alarm di jam itu, karena memang pagi itu, Sabtu (12/01/2013) aku dengan beberapa teman mengagendakan perjalanan ke luar kota, untuk suatu tujuan mulia Insya Allah.

Tepat pukul 03.00 aku meluncur ke tempat janjian kami untuk kemudian berangkat menuju ke kota ngapag-ngapag, Banjarnegara. Perjalanan 3 jam, dan akhirnya kami sampai di tempat yang kami tuju. Suasana yang asri, sejuk, tatanan desain eksterior yang apik, membuat siapapun yang datang akan merasakan nyaman untuk menikmati suasana disana. Cover bangunan yang di desain dengan minimalis, dilengapi dengan sepasang pintu kaca temperred, membuat suasana terasa formal tapi tetap bersahabat dan nyaman. Perpaduan warna yang cantik, menunjukkan keceriaan terpancar dari dalamnya. Di samping bangunan sederhana tersebut, terpampang baliho besar, bertuliskan bermacam-macam program yang diadakan oleh lembaga yang setiap hari di penuhsesaki oleh para pecinta Quran itu. Tempat itu adalah Rumah Quran Multazam, Klampok, Banjarnegara.

Setelah kami dibukakan pintu, sesaat kami tertegun melihat penataan ruangan yang detil dan fungsional. Terdapat rak sandal tertata rapi, lengkap denga himbauannya. Tempat sampah tersedia di setiap sudut,pun lengkap dengan himbauannya. Kami dibuat sibuk memotret disana sini, sekedar ingin mengabadikan dan mencuri inspirasi dari apapun yang ada di sana. Di berbagai sudut dinding dan ruangan terdapat bermacam poster, hadist dan motivasi mengenai mulyanya penghafal, pecinta, dan orang yang mau belajar Alquran. Di dalam bangunan tersebut terdapat beberapa ruangan yang diantaranya adalah ruang Lobi, Ruang Tajwid, Makhroj, Playgorund, Kelas outdoor, dan lain sebagainya (maaf tidak begitu hafal detil). Di setiap ruang belajar, terdapat cermin, yang akhirnya kita ketahui adalah bertujuan agar para santri mudah untuk belajar mahorijul huruf.

Setelah lama kami menunggu (kurang lebih 45 menit) kemudian datanglah seorang lelaki yang pada akhirnya Saya mengenalnya dengan nama H. Darwis. Dalam kesederhanaan penampilannya, kemudian bisalah kami menimba inspirasi perjuangannya dalam mendirikan Rumah Quran Multazam ini.

Mulailah beliau bercerita dari A s.d Z tentang Rumah Quran ini. Kami mendengarkan dan menyimaknya dengan penuh hikmat. Beliau membuka dengan prolog, Al  quran ini, adalah salah satu yang patut kita perjuangkan, karena akan diterima oleh umat Islam secara universal. Tanpa melihat apapun golongannya,mau NU, Muhammadiyyah, Salafi, semuanya akan menerima Al Quran. Al Quran adalah hal yang ikhtilafnya paling sedikit diantara sub pokok bahasan lain di agama kita ini. Oleh karena itu memperjuangkan Al Quran, bukanlah  memperjuangkan salah satu golongan tertentu, namun memperjuangkan Al Quran, adlaah memperjuangkan dien, agama, karena apapun golongann kita Alquran kita akan tetap sama. Kurang lebih 2 jam kami berdiskusi ria sampai lah akhirnya adzan dhuhur berkumandang kemudian kami sholat di masjid terdekat.

Sejak pertama kali didirikan saat ini Rumah Quran Multazam telah memiliki santri dari berbagai usia sebanyak +300 an santri. Sebagian dari santri itu sedang tahaffudz/ menghafal Al Quran, dan ada juga yang baru memulai belajar membaca Al Quran. Yang lebih membuat kami tertegun dan bersemangat adalah semua santri itu adalah santri kalong, dengan rata-rata menyepatkan belajar selama 1.5 jam saja perhari. Berbeda dengan pemikiran kami dan saya sendiri terutama yang beranggapan bahwa kalau mau bisa semangat menghafal Alquran, ya harus mukim di pondok. Multazam membuktikan itu semua, bahwa menghafal tanpa mondok pun bisa asal sistemnya di atur dan direncanakan sedemikian rupa.

Sebuah perjalanan yang sungguh menginspirasi, dan membuat kami bertekad kalau di sana bisa, Insya Allah di salatiga pun kami akan rintis itu semua. Mohon doa dan dukungannya..


Wassalam.

Dari Banjarnegara dengan spirit Alquran